• Rabu, 08 Juni 2016

      Terima Kasih Hujan


      Terima kasih hujan
      Berkatmu kami tak kekeringan
      Berkatmu kami bisa meneguk air
      Berkatmu kami sehat

      Terima kasih hujan
      Berkatmu kami basah
      Kami tak gersang
      Kami selamat dari kekeringan

      Terima kasih hujan
      Karena guyuranmu
      Tanaman tanaman hilang dari kering
      Terima kasih hujan

      Terima kasih hujan
      Tanaman petani subur basah
      Air di sumur banyak meruah
      Semuanya karenamu hujan

      Terima kasih hujan
      Terima kasih kau telan turun
      Semua hijau, air, katak besyukur
      Karenamu mereka hidup
      Terima kasih.

      Selasa, 07 Juni 2016

      Kenangan di Basah Hujan

      Di basah itu memori tersangkut
      Menyanyut ingat membara bayang
      Terlihat warna di pucuk mata
      Kurasa memori menari bernyanyi berputar

      Masih teringat olehku
      Kenyataan yang menggenggam
      Hangat menguar melawan dingin
      Terbawa sampai ke hulu hati

      Aku tak ingin melupa
      Rasa di bidang merah masih menyenja
      Di bayang barat rasa itu kugantung
      Bersama hujan ia melebur

      Hujannya deras terasa
      Merangkak mencari celah
      Batu keras memukulku
      Tergiang ingin mengapak

      Aku belum larut menjadi abu
      Aku masih menjadi ingatan yang takkan raib
      Menjadi sepertiga kenangan yang hidup di hujan malam
      Aku masih menjadi cerita untuk hari ini dan selamanya.

      Senin, 06 Juni 2016

      Aku Suka Hujan


      Aku suka hujan
      Ia mengingatkanku pada ratap
      Ia mengikatku pada kasih
      Ia menyeretku pada senja

      Aku suka hujan
      Basahnya mengoyak jiwaku
      Basahnya melarutkan dukaku
      Basahnya menyamari airmataku

      Aku suka hujan
      Dulu di bawah hujan
      Cerita indah ku tulis
      Bersama ia yang takhenti mengais

      Aku suka hujan
      Dengannya ratusan sajak ku kutat
      Ribuan kata tergiang di tempurung otak
      Milyaran bayang berjalan di sana

      Aku suka hujan
      Karena di setiap air yang jatuh
      Ku ikat sepucuk doa kecil
      Jatuh ke bumi membawa semuanya.

      Minggu, 05 Juni 2016

      Musim Hujan





      Di sini hujan kasih

      Berbalut selimut menghangat raga
      Dingin terasa hingga sampai ke tangan
      Merambah mencari celah

      Hujan kali ini begitu berbeda
      Berbeda karena di ujung malam
      Sepi mencekam bosan
      Bermain kantuk membutakan mata

      Aku masih di sini
      Masih menjadi beku yang tak hangat
      Terasa sesak takkala tertatap
      Mungkin dingin menjadi penawar

      Atap dan daun rimbun jadi saksi
      Bahwa bening mencumbu hijau
      Terlarut basah meninggal subur
      Penawar di musim kemarau.

      Sabtu, 04 Juni 2016

      Menembus Debu dan Angin


      Terjun dari sam'a biru
      Menembus debu dan angin
      Hinggap di julangan akar hijau
      Masuk menyeruak ke kayu akar

      Membekukan sepi hingga embun
      Memberi minum hijau yang kering
      Mengganti layu menjadi segar
      Mengganti gersang menjadi basah

      Saat tiba di ujung jalan
      Rintik jatuh memecah tanah
      Melayang memukul hampa
      Membawa semua dingin ke tempat kekasih berada.

      Jumat, 03 Juni 2016

      Mencumbu Hitam


      Mencumbu hitam
      Hingga bibir kuning membeku
      Menghancurkan rasa yang menyesakkan hati
      Terasa sakit di sini di akar hati

      Malam terasa sangat sepi
      Hening hilang membawa pergi cahaya
      Meninggalkan bintang
      Yang enggan sendiri

      Terasa indah malam ini
      Bintang bulan menghias langit
      Bumi menjadi saksi sakral
      Cahaya tidak pernah pergi

      Di sudut malam
      Terdengar deru nafas terengah
      Jangkrik berteriak memanggil malam
      Hanyut terbawa dengki dan khianat

      Malam yang sepi
      Malam yang dingin
      Terasa sepi di dada
      Hening mencekam rindu
      Indah kulihat di mata.

      Kamis, 02 Juni 2016

      Malam ini


      Malam ini
      Angin terasa sangat dingin
      Mencumbu kulit hingga ke tulang
      Menyisahkan bahwa sepi harus mati

      Malam ini
      Bintang dan bulan terlihat indah
      Menari di pucuk langit
      Merangkai puisi untuk kekasih sunyi di sana

      Malam ini
      Cahaya bintang
      Cahaya bulan
      Turun terbang ke akar bumi

      Malam ini
      Menyinari setiap hitam
      Hingga mata bisa melihat
      Hingga jemari bisa menggenggam

      Malam ini
      Hatiku ingin terbang ke atas
      Menelan jarak
      Hingga ia bisa menyatu dengan bulan
      Melepas semua beban yang terasa

      Malam ini
      Di bumi dan langit
      Hanya kesunyiaan yang mendera
      Hanya bayang hitam yang menyala

      Malam ini
      Suara jengkrik bisa kudengar
      Rasa sepi membalut tubuhku yang sakit ini
      Tertancap pilu di di sekujur jasad

      Malam ini
      Bumi tuhan terlihat lebih jujur
      Orang orang yang hidup dalam kepura puraan lelap di telan kantuk
      Terasa sangat jujur

      Malam ini
      Ribuan puluhan milyar
      Doa terbang menembus laksa
      Menuju tempat tuhan berada

      Malam ini
      Semoga malam yang indah ini
      Selalu bisa kulihat
      Dan semoga tuhan mengabulkan doaku

      Selamat malam
      Sepi
      Rindu
      Menyepi menjadi hati yang kaku
      Selamat malam
      Untuk engkau yang ada di sana.

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news